Content

Guru Munafik ?



Kholid namanya, ia mengajar anak-anak kampung di salah satu kota Indonesia, kampung itu menjadi salah satu binaan Lembaga dakwah kampunya (LDK). Banyak diantar ikhwan dak ahkwat yang berbagi ilmu di kampung itu. Saat kholid selesai mengajar ngaji dimusallah kampung itu ia berjalan menyusuri gang sempit menuju ke kos. Hee berhenti ! suara ini membuat langkah kholid berhenti, seakan-akan ia yang di panggilnya, kemudia ia menoleh ternyata ada tiga orang sedang berjalan kedekatnya. raut wajahnya seram berpakaian ala preman, membuat orang orang yang melihatnya merasa ketakuatan. Satu diatara tiga orang itu badanya sangat kekar, ia bertanya, kamu yang ngajari anak kampung ini? Kholid jawab “ia benar”. Dia bertanya lagi, apakah kamu tidak takut dengan saya, saya penguasa kampung ini. Jangan coba-coba melakuakan aktivitas tampa seijin saya. Maaf pak saya hanya ngajari ngaji biasa, kata kholid. Si  krempeng nyaot “hajar aja bos, sepertinya ia tidak takut ama kita”. Wah ternyata saya beneran nih berhadapan dengan preman, guman dalam hati kholid, Ya Allah Lindungi kami dari mara bahaya, jika harus berantem menangkanlah saya ya Rabb, panjatan doa dalam hati kholid. Si bosnya bilang, sudah hajar saja ! Saat itu kholid mempersiapkan kuda-kuda untuk melayani mereka, ia bilang kepada dua premen yang sudah mengepungnya. “jika saya mati, maka saya mati syahid, jika kalian yang mati, maka mati sanget, si preman dua mau nyerang “yaaaak” bunyi gertakan pertamanya. Hentikan! Hentikan! Hentikan. Kata bosnya. Kesini wahai pemuda. Sungguh baru kali ini saya menemukan guru yang tidak takut terhadap kami. Kami hanya ingin ngetes apa benar kamu ini hanya takut sama Allah atau tidak. Sebab banyak guru-guru munafik disini, guru munafik yang kami maksud adalah guru guru yang ngajari anak kami untuk takut kepada Allah saja. Tapi saat mau dihajar oleh kami ia lari lontang lanting padahal hanya ngetes. Itu kan tidak sesuai dengan yang diucapkannya. Jadi kami tidak mau anak kami dikenalkan kepada allah, hanya takut kepadanya, tetapi ia sendiri tidak mengenal Allah. Kami berharap kamu tetap ngajar di sini agar pengetahuan anak-anak kami semakin baik. Wah ini baru saya dapat pelajaran berharga walaupun keluar dari seorang preman,  sangat menghujam dalam hati. Semoga kami bukan termasuk guru yang munafik kata kholid. Siapa diri kita ? jawab aja dalam hati. (dapat dari novel LDK)



0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.