Ah baru
begitu sudah sombong, bagaimana kalau sudah memiliki jabatan tertinggi di
kampus. He he he, mungkin kata-kata ini,
sebagai mutivasi untuk tidak menghargai orang lain. Sahabat
profnur, hal ini sering disampaikan kebanyakan manusia, ya termasuk saya
mungkin. Pada saat ini saya harus merubah kata-kata itu kerana dari kata-kata,
orang menjadi semangat dalam hidup. Dengan kata-kata pula, orang menjadi malas.
Seakan-akan dunia tidak lagi menerima kehidupannya, sebab tak ada lagi yang
bisa memberikan mutivasi bagi hidupnya. Saat ini saya katakana. Selamat dan
sukses atas pembinaan ibu Rini kepada teman-teman di MIS Universitas
Kanjuruhan Malang. Ibuku, engkau telah menyampaikan petunjuk hidup dengan
baik sehingga yang asalnya solat diakhir waktu ia menjadi orang-orang yang
menjaga solatnya, yang pada awalnya ia tidak mengenal solat engkau kenalkan ia
dengan solat. Sehingga suatu saat diriku tersimpuh malu kerena datang terlambat
saat solat duhur dikampus. Subhallah perubahan yang drastis itu menjadi
harapan kedepan bagi civitas akademika, semoga diikuti oleh peminpin kampus
untuk menjadi pelopor kebaikan.
Sekian juta
mungkin pendapatan yang dimiliki oleh orang kaya, tetapi tidak sekaya engkau,
ibuku. Sebab engkau telah menjadi perantara hidayah. Dimana kebahagian dan
pahala dari orang yang dapat hidayah kerena perantaramu itu akan terus mengalir
sampai kiamat terjadi. Semoga saya bisa meneladani hidupmu.
Doa dan
bimbinganmu selalu kuharapkan agar kehidupan ini menjadi lebih baik. Semgoa engkau
bahagia bersama keluarga. Apa yang engaku cita-citakan, semoga Allah kabulkan.
Amin.
Sahabat
profnur. Mungkin ada orang yang bilang ini kata-kata lebai, tetapi saya
tegaskan bahawa tulisan yang tampa SPOK ini, kupersembahkan kepada yang layak
menerimanya. Mari kita apresiasi kebaikan- kebaikan saudara kita yang lain.
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam tulisan ini. “jangan kita merasa suci
seakan-akan surga adalah milik kita, sedangkan teman kita yang lain, kita anggap
meraka pantas mendapatkan neraka. padahal penentuan akhir kehidupan belum ada
yang tahu, pangdanglah orang lain dengan rahmat (kasih sayang) sehingga
kita terus melakukan perbaikan diri dengan cara bersyukur dan sabar. Tidak
menutup kemungkinan orang yang tidak bermoral dalam hidupnya mati dalam keaadaan khusnul
khotimah (baik matinya), dan boleh jadi orang yang sering ibadah mati dalam
keadaan syu’ul hotimah (mati dalam keburukan). Naudzubillah.
Info : kalau
hayat masih dikadung badan maka ia masih berpeluang untuk mendapatkan hidayah.
2 comments:
waduh mas nur, saya jadi malu karena saya belum pantas menjadi teladan seperti sepenggal tulisan yg sudah mas nur goreskan disini untuk saya, jujur tulisan ini membuat saya jadi berfikir lain tentang hidup yg selama ini sudah saya jalani. trimakasih sudah mau memperhatikan dan mengkoreksi saya dan teman2 di MIS, semoga kami semua tetap bisa istiqomah dan amanah dalam berkarya. trimakasih juga atas doa nya, semoga Alloh juga memberikan yg sama untuk mas nur. Amin.
amin.. ibuku trima kasih atas doanya... semoga skripsiku cepet kelar... aamiin
Posting Komentar