Content

Keteladananmu


Ah baru begitu sudah sombong, bagaimana kalau sudah memiliki jabatan tertinggi di kampus. He  he he, mungkin kata-kata ini, sebagai mutivasi untuk  tidak menghargai orang lain. Sahabat profnur, hal ini sering disampaikan kebanyakan manusia, ya termasuk saya mungkin. Pada saat ini saya harus merubah kata-kata itu kerana dari kata-kata, orang menjadi semangat dalam hidup. Dengan kata-kata pula, orang menjadi malas. Seakan-akan dunia tidak lagi menerima kehidupannya, sebab tak ada lagi yang bisa memberikan mutivasi bagi hidupnya. Saat ini saya katakana. Selamat dan sukses atas pembinaan ibu Rini kepada teman-teman di MIS Universitas Kanjuruhan Malang. Ibuku, engkau telah menyampaikan petunjuk hidup dengan baik sehingga yang asalnya solat diakhir waktu ia menjadi orang-orang yang menjaga solatnya, yang pada awalnya ia tidak mengenal solat engkau kenalkan ia dengan solat. Sehingga suatu saat diriku tersimpuh malu kerena datang terlambat saat solat duhur dikampus. Subhallah perubahan yang drastis itu menjadi harapan kedepan bagi civitas akademika, semoga diikuti oleh peminpin kampus untuk menjadi pelopor kebaikan.

Sekian juta mungkin pendapatan yang dimiliki oleh orang kaya, tetapi tidak sekaya engkau, ibuku. Sebab engkau telah menjadi perantara hidayah. Dimana kebahagian dan pahala dari orang yang dapat hidayah kerena perantaramu itu akan terus mengalir sampai kiamat terjadi. Semoga saya bisa meneladani hidupmu.
Doa dan bimbinganmu selalu kuharapkan agar kehidupan ini menjadi lebih baik. Semgoa engkau bahagia bersama keluarga. Apa yang engaku cita-citakan, semoga Allah kabulkan. Amin.

Sahabat profnur. Mungkin ada orang yang bilang ini kata-kata lebai, tetapi saya tegaskan bahawa tulisan yang tampa SPOK ini, kupersembahkan kepada yang layak menerimanya. Mari kita apresiasi kebaikan- kebaikan saudara kita yang lain. Pelajaran yang dapat kita ambil dalam tulisan ini. “jangan kita merasa suci seakan-akan surga adalah milik kita, sedangkan teman kita yang lain, kita anggap meraka pantas mendapatkan neraka. padahal penentuan akhir kehidupan belum ada yang tahu, pangdanglah orang lain dengan rahmat (kasih sayang) sehingga kita terus melakukan perbaikan diri dengan cara bersyukur dan sabar. Tidak menutup kemungkinan orang yang tidak bermoral dalam hidupnya mati dalam keaadaan khusnul khotimah (baik matinya), dan boleh jadi orang yang sering ibadah mati dalam keadaan syu’ul hotimah (mati dalam keburukan). Naudzubillah.

Info : kalau hayat masih dikadung badan maka ia masih berpeluang untuk mendapatkan hidayah.     

2 comments:

Agustin at: 7 Februari 2013 pukul 20.38 mengatakan...

waduh mas nur, saya jadi malu karena saya belum pantas menjadi teladan seperti sepenggal tulisan yg sudah mas nur goreskan disini untuk saya, jujur tulisan ini membuat saya jadi berfikir lain tentang hidup yg selama ini sudah saya jalani. trimakasih sudah mau memperhatikan dan mengkoreksi saya dan teman2 di MIS, semoga kami semua tetap bisa istiqomah dan amanah dalam berkarya. trimakasih juga atas doa nya, semoga Alloh juga memberikan yg sama untuk mas nur. Amin.

Profnur at: 9 Februari 2013 pukul 23.48 mengatakan...

amin.. ibuku trima kasih atas doanya... semoga skripsiku cepet kelar... aamiin

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.