Kholid namanya, ia mengajar
anak-anak kampung di salah satu kota Indonesia, kampung itu menjadi salah satu
binaan Lembaga dakwah kampunya (LDK). Banyak diantar ikhwan dak ahkwat yang
berbagi ilmu di kampung itu. Saat kholid selesai mengajar ngaji dimusallah kampung
itu ia berjalan menyusuri gang sempit menuju ke kos. Hee berhenti ! suara ini
membuat langkah kholid berhenti, seakan-akan ia yang di panggilnya, kemudia ia
menoleh ternyata ada tiga orang sedang berjalan kedekatnya. raut wajahnya seram
berpakaian ala preman, membuat orang orang yang melihatnya merasa ketakuatan.
Satu diatara tiga orang itu badanya sangat kekar, ia bertanya, kamu yang
ngajari anak kampung ini? Kholid jawab “ia benar”. Dia bertanya lagi, apakah
kamu tidak takut dengan saya, saya penguasa kampung ini. Jangan coba-coba
melakuakan aktivitas tampa seijin saya. Maaf pak saya hanya ngajari ngaji
biasa, kata kholid. Si krempeng nyaot
“hajar aja bos, sepertinya ia tidak takut ama kita”. Wah ternyata saya beneran
nih berhadapan dengan preman, guman dalam hati kholid, Ya Allah Lindungi kami
dari mara bahaya, jika harus berantem menangkanlah saya ya Rabb, panjatan doa
dalam hati kholid. Si bosnya bilang, sudah hajar saja ! Saat itu kholid
mempersiapkan kuda-kuda untuk melayani mereka, ia bilang kepada dua premen yang
sudah mengepungnya. “jika saya mati, maka saya mati syahid, jika kalian yang
mati, maka mati sanget, si preman dua mau nyerang “yaaaak” bunyi gertakan
pertamanya. Hentikan! Hentikan! Hentikan. Kata bosnya. Kesini wahai pemuda.
Sungguh baru kali ini saya menemukan guru yang tidak takut terhadap kami. Kami
hanya ingin ngetes apa benar kamu ini hanya takut sama Allah atau tidak. Sebab
banyak guru-guru munafik disini, guru munafik yang kami maksud adalah guru guru
yang ngajari anak kami untuk takut kepada Allah saja. Tapi saat mau dihajar
oleh kami ia lari lontang lanting padahal hanya ngetes. Itu kan tidak sesuai
dengan yang diucapkannya. Jadi kami tidak mau anak kami dikenalkan kepada
allah, hanya takut kepadanya, tetapi ia sendiri tidak mengenal Allah. Kami
berharap kamu tetap ngajar di sini agar pengetahuan anak-anak kami semakin
baik. Wah ini baru saya dapat pelajaran berharga walaupun keluar dari seorang
preman, sangat menghujam dalam hati.
Semoga kami bukan termasuk guru yang munafik kata kholid. Siapa diri kita ?
jawab aja dalam hati. (dapat dari novel LDK)
Content
Saya punyak 4 pacar dalam satu kelas
Sungguh, saya masih merindukan
pertemuan kita, bertemu karena Allah, berpisah juga karena-NYA. Masih ingatkah
kita dimalam yang penuh dengan kebahagian serta ketundukan kita kepada Allah Karena
kita mengingat akan masa lalu yang kelam. Pada malam itu kita merasa bahagia
karena ada ikhwah kita yang lama tidak bisa hadir, bahkan seakan-akan ia enggan
bertemu dengan kita disebabkan lingkungan yang telah mempengaruhi gaya
hidupnya. Padahal di awal ia bergabung bersama kita, semangatnya luar bisa,
bahkan orasinya sangat khas sekali. Pada malam itu murabbi kita tidak bisa
hadir kemudian saya persilahkan ia bercerita tentang proses hidupnya sehingga
bisa berjumpa di halaqoh kita lagi.
Ia kemudian mengawali dengan
salam, terus melanjutkan cerita yang membuat kita terharu. Saya mohon maaf selama
ini mungkin kalian sudah tahu bahwa saya jauh dari kalian, tidak ada lagi yang
mengingatkan saya untuk solat dan mengaji, bahkan saya juga semakin bingung
dalam menjalani hidup ini. Selama ini saya sudah banyak ma’sia kepada Allah,
saya bersama dengan teman-teman dari timur, tidur bersama mereka, merokok,
makan bahkan saya juga ikut dalam kumpulan mereka, saat itu mereka saling meneguk
minuman “oplosan”. Tapi Alhamdulillah saya masih bisa menjaga diri dari minuman
itu. Saat saya jauh dari organisasi ini, saya juga mengalami yang namanya
pacaran. Bahkan pacar saya itu tidak hanya satu tetapi empat. Wah kata
teman-teman halaqoh ‘tercengan dengan penuturannya’. Kemudian ia melanjutkan.
Empat pacar saya itu satu kelas, pada awalnya mereka sama-sama tidak tahu kalau
saya punyak pacar empat sekaligus. Tetapi pada akhirnya mereka juga tahu semua.
Kemudian putus. Saat pacaran itu malah saya diajak untuk berhubungan layaknya
suami istri oleh salah satu dari pacarku, tapi saya menolak karena saya masih
ingat itu adalah dosa yang akan menghilangkan keiman, kemudian dia bilang sama
saya “buat apa kita pacaran kalau tidak melakukan ini”. Astagfirullahaladhim
kata teman-teman halaqoh yang lain. Ia melanjutkan ceritanya, jadi dalam
kehidupan ini saya tambah jauh dari Allah dan saya bersyukur saat habis magrib
saya ke warnet. Kemudian saya membuka situs “YOUTUBE.COM” dan saya klik
tausiyahnya UST.ARIFIN ILHAM” inti tausiyah beliau “jangan pernah berputus asa
dengan rahmat-NYA, sungguh ampunan Allah maha luas dari pada dosa yang telah
kita perbuat, cepatlah kembali kepada-NYA sebelum terlambat!” dengan tausiyah
itu saya sadar kembali dan ingin berjumpa dengan kalian semua, kemudian ia
mentutup dengan salam.
Diantar kami ada menuturkan
kisahnya juga inisial (AL) saat ia belajar di SMA “ saya dulu pernah mengalami
yang namanya pacara” dan Alhamdulillah saya sadar. Sungguh pengaruh wanita itu
luar biasa untuk menjauhkan kita dari Allah. Oleh karenanya mulai sekarang kita
jangan terlalu dekat alias jaga jarak, jika memang saatnya kita pasti dapat
jodoh yang terbaik, dari sekarang mari kita perbaiki diri, pungkasnya.
Saya tulis ini untuk kita semua,
dan special untukmu (AL)
Inspirasi Telaga
Ayah, kenapa saya harus mondok ? padalah teman teman yang lain sekolah di luar.
Ayah di pondok itu serba tidak nyaman di banding anak anak yang sekolah di luar,
Ayah di pondok itu serba tidak nyaman di banding anak anak yang sekolah di luar,
Saya di pesantren tidak boleh nonton tv tidak seperti anak anak yang sekolah diluar bebas nonton apa aja.
Saya di pesantren hanya tidur beralaskan tikar sedangkan anak anak diluar tidur diatas kasur yang empuk
Saya terkadang sehari makan 1 kali. Karena uang tidak cukup, sedangkan anak anak diluar makan tinggal masuk warung atau dapur udah tersedia.
Saya disini tidak boleh keluar sepertinya dunia ini terlalu sempit sedangkan anak anak diluar dapat menikmati luasnya dunia
Saya disini harus ngaji kitab ini dan itu sedangkan diluar dak dipaksa seperti ini.
Saya disini temannya itu itu saja sedangkan diluar mereka dapat berteman dengan siapa saja, kan lebih asyik.
Ayah, saya sudah jenuh dengan rutinitas ini, jika boleh saya mau berhenti dan pindah kesekolah diluar.
Ayahnya hanya tersenyum kemudian ia bilang “anakku mari ikut saya”
Kemudian si anak dan ayahnya berjalan menyusuri lembah. Anaknya bilang lagi
Ayah kenapa kita harus jalan di tempat ini. saya capek ayah, jika masih jauh lebih baik kita pulang aja. Nih sandal saya banyak lumpur dan sudah luka Karena duri itu. Apalagi saya digigit semut merah, saya mau berhenti dulu ayah, mau istirahat.
Kemudian ayahnya tersenyum, anakku tinggal sebentar lagi kita akan nyampek.
Sang anak dan ayah melanjutkan perjalanannya yang melelahkan itu sehingga sampai pada telaga yang memulihkan keletihan Karena perjalannya.
Si anak kemudian bilang “ayah tempat ini sangat sejuk dan indah, banyak kupu kupu lagi plus kicauan burung yang merdu, wah airnya menyegarkan ayah. Kita lama-lama disini ya ayah, saya betah tinggal disini”
Anakku kita duduk di bawah pohon yang rindang itu, ya ayah kata si anak. Anakku semua orang sudah tahu bahwa ditempat ini ada telaga yang sangat indah tetapi tidak semua orang mau menyusuri jalan berlumpur itu serta di penuhi dengan semut semut yang terkadang menyapa setiap orang dengan gigitannya. Kecuali orang yang sabar dalam perjalanan, jika kita tidak sabar maka kita tidak akan mungkin sampai pada telegah indah ini.
Anakku, sudah mengerti kenapa di mondokkan ?
Si anak “tidak ayah”
Anakku, ayah sudah tahu bahwa dipesantren memang tidak nyaman di banding anak yang sekolah diluar sebab butuh kesabaran yang tinggi untuk bisa menyelesaikan pendidikan di pesantren agar kelak mendapatkan kebaikan seperti kita sekarang sedang menikmati telaga ini.
Si anan, ayah saya sudah mengerti kenapa ayah memondokkan saya, agar saya mendapatkan surganya Allah yang melebihi indahnya dunia ini. Terimakasih ayah, saya mencintai ayah.
Aneh, percetakan tidak ada yang mau cetak undangan nikahku (s-2)
Setelah datang dari walimat teman guru, hp-ku bunyi, ternyata telpon dari teman saya yang lagi study pasca sarjana dimalang. Maka dimulailah obrolan dengan salam, saling tanyak kabar dan berbagi cerita kebaikan, diantara obrolan yang ngelantur ini saya tulis. WARNING “bagi yang membaca tulisan ini hati-hati jangan digunakan sembarangan karena mempunyai efek tidak baik”, He he he.
A : Akh. Saya bingung tadi semua percetakan di malang tidak ada yang mau cetak undang pernikahan saya, padahal desainya udah bagus.
B : beneran tuh akh. Masak semua percetakan dimalang tidak ada yang mau cetak, mungkin gak ada kertas yang cocok kali.
A : kurang tahu ya, padahal saya sudah pindah dari percetakan satu ke percetakan yang lain. Jawabannya tetap tidak bisa cetak undangan pernikahan saya.
B : mungkin ada yang kurang ? coba sebelum ke percetakan, teliti dulu atau minta bantuan teman tukdi teliti undangannya.
A : ya entar saya bawa keahwat untuk diperlihatkan undang ini, lalu saya bilang. “afwan, saya tadi muter-muter di percetakan, untuk cetak undangan ini ternyata gak ada yang mau cetak, coba dilihatin nih mungkin ada yang kurang.
U : masak gak ada yang mau cetak, coba saya lihat dulu mungkin ada yang salah. lalu bilang : Lah ini kan gak ada nama calonnya, pantesan aja percetakan gak ada yang mau, lengkapi aja dulu Insyallah mau kok percetakannya !
A : itu yang juga saya bingung nama siapa yang mau di tulisan, mungkin ukhti bersedia melengkapinya ?
U : -----------------------
begitu obrolan s1 dan s2, semoga temanku yang lagi s2 dapat melengkapi undangannya agar segera dicetak. amin
Dia dwi wahyuni yang kukenal
Perjuangan telah kita tuliskan dibumi Kanjuruhan, walaupun itu hanya setitik. Banyak cerita untuk kita bagikan terhadap anak didik. Semoga menginspirasi.
Dwi wahyuni nama yang terpampang di jaketnya. Semangat kuliah, semangat ibadah, semangat dakwah, semangat ukhuah, Itulah gambaran dia. 2009 ia masuk dikampus Kanjuruhan Malang. Dan bergabung bersama gerakan mahasiswa yaitu KAMMI. Ia diajak oleh kakaku Mahfud Jauhari, dia mulai belajar kembali untuk memahi islam, ia juga belajar kembali membaca Al-Quran. Dia pernah meneteskan air mata tatkala menceritakan keadan sebelum kuliah. Sebab banyak pengalaman pahit yang telah dilaluinya terutama ketika bekerja dikoperasi, ia memberikan pinjaman kepada masyarakat tidak mampu, ketika jatuh tempo, yang dapat pinjaman tidak bisa bayar. Sehingga ia harus tengkar dengan keluarganya.
Tapi itu menjadi masa lalu, kata bapak Hadi sriwiyana, mantan Rektor Universitas Kanjuruhan Malang “yang lalu biarkan berlalu mari kita songsong masa depan yang lebih baik.
Dia (dwi wahyudi nama sebenarnya) berproses sehingga menjadi orang yang punyak amanah di berbagai organasisi kamapus, ia pernah memimpin HMPS matematik, DPM, Menteri luar negeri di BEM UNIKAMA, dan ia pun pernah menjadi ketum KAMMI kanjuruhan malang selama 2 tahun. Sehingga kepemimpinannya tidak diragukan lagi.
ia sekarang sedang berbagi di pulau mandangin Madura, semoga mebawa perubahan Madura kearah yang lebih baik. amin
Nak, Sudah Punyak Istri ?
Romadan telah berlalu, semoga saat ini mendapatkan EFEK ROMADAN. Serasa masih segar ingatanku tentang pertanya takmir masjid saat selesai solat asar.
T : Nak, sudah punyak istri ?
Q : belum pak,
T : kalau belum disini ada gadis solehah, biasanya setiap magrib sampai isya’ selalu disini untuk solat berjamaah dan mengaji.
Q : oh ia pak,
T : dia lulusan pesantren juga, rencananya mau kuliah tetapi tidak jadi. Nah kalau ingin tahu dia, nanti solat magrid disini, saya tunjukkan dia.
Q : terimakasih pak, insyallah saya solat disini.
Bagaimana kelanjutannya ….. Bersambung
Ya Allah Engkaulah yang menyatukan ummat-Mu, sesaui janjimu “yang baik akan bersama dengan yang baik pula dan yang keji akan bersama dengan yang keji pula” jadikanlah hambamu ini termasuk orang yang baik. Amin.