Content

Orang islam harus kaya


Dari sekian banyak manusia yang hidup maka bisa dihitung orang yang hidup dalam keadaan kaya raya. Berdasarkan informasi Koran Kompas bahwa bel gates termasuk orang yang kaya raya tingkat dunia. Orang kaya dipastikan mempunyai kendaraan mewah, rumah mewah, pakaian mewah. Pokoknya orang kaya itu serba mewah. Orang kaya selalu mengandalkan uang. Sehingga sebagian orang berasumsi bahwa sangat bahagia menjadi orang kaya, semua bisa terpenuhi, semua bisa dibeli.

Rumah mewah, pakaian mewah, kendaraan mewah dan semua yang serba mewah belum tentu bisa membahagiakan pemiliknya. Mari kita lihat sejanak kehidupan orang-orang di Negeri kita, misal para politisi yang terjerat “korupsi” mereka mempunyai mobil mewah, rumah mewah, kehidupan serba mewah. Tetapi mereka tidak bahagia lantaran sering dipanggil KPK, dikejar-kerjar wartawan, dibeberkan keburukan oleh media masa sehingga rakyat mengetahui dan membencinya.

Atau cerita yang telah disampaikan oleh Imam Mawardi sebagai dosen pada salah satu Universitas Surabaya, baliu menyampaikan kisah orang yang kaya serta berkeyakinan semuanya bisa dibeli dengan uang. Neh ceritanya “Di surabaya tuh ada orang yang hidup lebih dari cukup kelihatannya mereka bahagia dengan keadaan keluarganya dan lebih bahagia lagi saat mereka mendapat anak pertamanya. Namun saat kelahiran anak pertamanya ada sedikit kendala dimana jari-jari anaknya lebih satu, yaitu berjulah enam jari. Kata si ayahnya, Ya mah ini gampang kita kan menpunyai banyak uang entar saya bilangin ama dokternya dioperasi satu kan tinggal lima, akhirnya selesai juga masalahnya, si mamanya bilang ya  pah syukur kita memiliki banyak uang sehingga bisa menyempurnakan tangan anak kita. Kemudian seiring berjalanya waktu keluarga ini akan melahirkan anak yang kedua, pada saat lahir anak yang kedua pun mendapatkan masalah yaitu jari-jari tangan mereka hanya empat. Saat itu mamanya bilang, pah bagaiman neh jari-jari tangan anak kita kurang satu alias empat ? si papanya bilang kalau bigini neh saya juga bingung. Kemudian keduanya sama-sama berfikir dan mendapatkan kesimpulan ternyata kaya finansial bukan segalanya untuk kehidupan”.

Disisi lain banyak kita lihat tentang kehidupan yang ala kadarnya namun rumah tangganya terlihat sejuk. Ketika berjumlah terlihat aura wajahnya yang membahagiakan. Dan ia sering mengaji Al-Quran, solat malam ia runtinkan. Silaturrahim ia galakkan, Subhanallah mereka sangat bahagia dengan keadaan yang seperti itu.

Sekarang kita akan bertanya-tanya, sebenarnya yang dimaksud kaya itu seperti apa ? apa yang banyak uang ? atau hidup sederhana dan bahagia ? maka kalau saya menjawab adalah banyak uang dan bahagia. Tentu hal ini keluar dari pertanyaan yang telah ada. Namun orang islam harus begini. Kekayaan finansial bukan berarti kita menggantungkan hidup pada dunia tetapi buatlah hati itu sekaya finansial yang dimilikinya sehingga mudah untuk membantu orang lain yang hidup dalam kesulitan.

Kaya hati lebih diutamakan dari kaya harta. Kaya harta dan kaya hati lebih baik dari kaya hati saja. Dapatkan semua itu dengan katakwaan maka akan dapa membahagiakan.

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.